Apresiasi Dunia, Komik Digital Berbasis Manuskrip Indramayu Dipamerkan di Jerman

Foto: Instagram: @indonesiainhamburg

Indramayu memiliki tradisi tulis dalam bentuk manuskrip kuno yang amat beragam. Puluhan peneliti manuskrip kuno dunia mengapresiasi khazanah naskah kuno di Indramayu yang dipresentasikan oleh Abdullah Maulani, pengurus Yayasan Surya Pringga Dermayu, dalam kegiatan Closure to Start Anew Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia di Centre for Study of Manuscript Cultures (CSMC) Universität Hamburg, Jerman, Jumat (11/4/2025). Acara ini dihadiri juga oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hamburg, KUAI RI Berlin, dan Pelaksana Fungsi Pensosbud RI Berlin.

Dalam presentasinya, Maulani memaparkan bahwa sudah ribuan halaman manuskrip kuno Indramayu telah diselamatkan. “Setidaknya lebih dari 25.000 halaman manuskrip kuno asal Kota Mangga ini telah didigitalisasi dan diakui dunia Internasional. Hal ini menunjukkan kekayaan sejarah yang ada di Indramayu pada masa silam.” Tutur pria yang juga peneliti PPIM UIN Jakarta itu. “Meskipun demikian, masih banyak yang belum diselamatkan dan tersebar di masyarakat Indramayu yang menganggapnya sebagai benda keramat.”

Beruntungnya dalam satu dekade terakhir, pemerintah baik pusat maupun daerah mulai menunjukkan perhatian serius terhadap khazanah manuskrip kuno di Indramayu ini. Salah satu dukungan penting datang dari Kementerian Kebudayaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui program Dana Indonesiana kepada Yayasan Surya Pringga Dermayu.

“Kami mendapatkan dukungan program Dana Indonesiana untuk mengalihmediakan manuskrip yang sudah didigitalkan oleh DREAMSEA-PPIM UIN Jakarta ke dalam bentuk komik dan animasi digital.” Ujar Sri Tanjung Sugiarti Tarka, Ketua Yayasan Surya Pringga Dermayu. “Tujuannya untuk mendekatkan manuskrip kepada masyarakat terutama generasi muda untuk mengenal isinya dan bersama-sama melestarikannya.”

Jan van der Putten, Principal Investigator DREAMSEA CSMC Universität Hamburg, mengapresiasi upaya ini, “tanpa keterlibatan komunitas masyarakat seperti di Indramayu pelestarian manuskrip kuno tak akan tercapai.” Ujarnya.

Oman Fathurahman, Principal Investigator DREAMSEA PPIM UIN Jakarta menegaskan bahwa hasil digitalisasi dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan. “Pada dasarnya, prinsip open access manuskrip digital ini membuka peluang pemberdayaan ekonomi kreatif, literasi, dan kebudayaan.” Sambut pengampu Ngariksa itu. “Manuskrip kuno Nusantara termasuk di Indramayu memiliki kekayaan potensi yang dapat dimanfaatkan agar budaya dan tradisi Indonesia dikenal dunia.” Pungkasnya.

Kegiatan ini selain memamerkan komik dan animasi digital, produk kertas tradisional dluwang dari Indramayu turut dihadirkan. “Harapan kami kertas-kertas lokal yang pernah menjadi komoditas literasi di masa silam, diketahui oleh generasi mendatang dan menjadi bagian dari warisan budaya bangsa.” Tandas Sri Tanjung Sugiarti Tarka.

 

Baca juga

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Options

not work with dark mode
Reset