Penulis/Penerjemah: Inayah ‘Ainul Hayah, Abdullah Maulani
Jumlah Halaman: iv+196 hlm.
Buku ini merupakan terjemahan teks Panji dalam bahasa Sunda naskah koleksi Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda Or. 7785. Dikisahkan di negeri Daha, ada seorang raja bernama Prabu Lembu Amisena yang memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Putri Ayu Sekartaji. Tak pernah ada rasanya seorang perempuan yang cantik sepertinya. Tampak bagaikan bidadari surga menitis ke bumi. Selain cantik, ia juga dikenal memiliki budi yang luhur dan bijaksana. Selain itu, ia juga cerdas luar biasa. Semua ilmu pengetahuan dan pekerjaan-pekerjaan di istana ditekuninya dengan cekatan dan diselesaikannya dengan baik. Hal inilah yang membuat sang raja dan permaisuri amat menyayangi putrinya ini. Selain permaisuri, Prabu Lembu Amisena memiliki dua orang istri lain. Istri pertama bernama Ratna Mahadewi, istri kedua adalah ibunda Sekartaji, dan istri ketiga dengan status selir bernama Sri Laskar. Dari selir terakhirnya inilah, sang raja memiliki putri bernama Galuh Ajeng. Parasnya tak secantik Putri Sekartaji. Banyak orang yang mengejek dan mencemoohnya karena wajahnya yang buruk. Di sisi lain, Sri Laskar ibunda dari Galuh Ajeng memendam keinginan dan ambisi untuk menjadi seorang permaisuri satu-satunya Kerajaan Daha. Ia mulai menebar fitnah kepada permaisuri ibunda Sekartaji. Terlebih putrinya, Galuh Ajeng, tidak menjadi putri kesayangan dari sang prabu. Kedengkiannya dan kebenciannya kepada permaisuri dan putrinya, Sekartaji semakin menjadi-jadi. Sejak saat itu, Sekartaji menghadapi berbagai ujian dan rintangan tiada henti.