Oleh: IndonewsToday| Rabu, 25 Januari 2023 | 14:52 WIB
Yayasan Surya Pringga Dermayu, dalam dukungan penuh dari Program DanaIndonesiana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan diskusi terpumpun/Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Manuskrip Bujangga dan Tantangan Pelestariannya di Era Digital untuk Ketahanan Pangan”.
Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Depo Arsip, Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Indramayu yang berlokasi di Jl. MT Haryono No.49, Penganjang, Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat pada hari Rabu, 25 Januari 2023.
Baca Juga: 6 Tempat Wisata Romatis di Indramayu, Liburan yang Pas di Hari Valentine 2023
Hadir dalam acara tersebut Dr Munawar Holil selaku dosen Universitas Indonesia dan Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara, Ilham Nurwansah, M.Pd sebagai Wiki Source Loves Manuscript Indonesia, Ki Lebe Warki sebagai Maestro Bujangga dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Hj. Tati hartati, S.St., MH selaku
Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pelestarian Bahan Pustaka yang di wakilkan melalui Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu, H. Iman Sulaeman, ST., M.Pd menyampaikan bahwa pelestarian dan pengembangan tradisi Bujangga dan manuskrip-manuskripnya merupakan hal yang penting untuk dilakukan, khususnya di era digital sekarang ini.
Baca Juga: Transformasi Pendidikan Indonesia: Mengabdi di Kampus Mengajar dan Meraih Prestasi yang Lebih Baik
Hal ini dikarenakan manuskrip Bujangga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dikembangkan agar tidak hilang ditelan zaman.
Selain itu, diskusi ini juga diharapkan dapat memberikan solusi dalam pelestarian manuskrip Bujangga di era digital untuk ketahanan pangan.
“Bismillahirohmanirohiim, FGD Manuskrip dan Bujangga – Tantangan Pelestarian di Era Digital untuk Pelestarian Budaya & Ketahanan Pangan, dengan resmi saya nyatakan dibuka.”
Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang diskusi yang konstruktif dan bermanfaat bagi masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang kaya, yaitu manuskrip Bujangga.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan kembali karya-karya dari para bujangga kepada masyarakat luas.
Manuskrip Bujangga merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga dan memiliki nilai historis yang tinggi. Namun, karena kurangnya perhatian dan pemahaman, karya-karya ini sering terlupakan dan kurang dikenal oleh masyarakat.
Dalam acara ini, para pakar dan ahli dalam bidang manuskrip Bujangga akan memberikan penjelasan dan analisis tentang tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelestarian manuskrip Bujangga di era digital.
Selain itu, juga akan dibahas tentang solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Pada akhir acara, diharapkan akan dibentuk kelompok kerja yang akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam menjaga dan mengembangkan manuskrip Bujangga.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya, khususnya manuskrip Bujangga.
FGD Manuskrip Bujangga dan Tantangan Pelestariannya di Era Digital untuk Ketahanan Pangan ini diharapkan dapat menjadi ajang yang memperkuat kerja sama antar pihak dalam menjaga warisan budaya yang kaya dan memiliki nilai historis tinggi.
Acara ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pelestarian manuskrip Bujangga dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya yang kaya.***